Augmented Reality
26 May 2025

Desain dalam Dunia Augmented Reality dan Virtual Reality

Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) merupakan bagian dari teknologi digital yang berkembang pesat dalam era Revolusi Industri 4.0. Keduanya membawa perubahan signifikan dalam cara manusia berinteraksi dengan informasi dan lingkungan.

Teknologi ini tak lagi terbatas pada dunia hiburan dan permainan. Saat ini, AR dan VR telah merambah ke berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, arsitektur, manufaktur, hingga industri kreatif. Kehadirannya membuka peluang baru dengan menyajikan pengalaman visual yang imersif dan interaktif. Hasilnya, cara kita belajar, bekerja, berkomunikasi, hingga berbelanja mengalami transformasi besar lebih dinamis, efisien, dan menarik.

 

Apa itu Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)?

Pernah membayangkan bisa masuk ke dalam dunia desain yang kamu buat sendiri? Atau melihat sofa baru langsung muncul di ruang tamu hanya dengan menyorot kamera ponselmu? Yup, semua itu kini mungkin berkat VR dan AR. Dunia desain semakin imersif, interaktif, dan tentu saja: penuh imajinasi. 

Augmented Reality

Sebelum kita menjelajah lebih dalam, yuk kenali lebih dulu apa AR dan apa itu VR, biar nggak tertukar lagi!

Pengenalan ke Virtual Reality (VR)

Virtual Reality adalah dunia digital buatan yang bisa kita rasakan seolah nyata. Dengan menggunakan headset VR, kita seolah-olah berpindah ke dunia lain, berjalan, melihat, dan berinteraksi dalam lingkungan yang sepenuhnya dibentuk oleh desain digital.

Augmented Reality

Reality adalah segala sesuatu yang kita alami di dunia nyata, namun lewat teknologi VR, kita bisa menciptakan versi realitas kita sendiri yang sepenuhnya imajinatif dan interaktif.

Karakter VR:

  • Pengalaman 100% digital
  • Perlu perangkat khusus seperti Oculus atau HTC Vive
  • Sangat ideal digunakan untuk simulasi, permainan imersif, hingga pameran virtual yang interaktif

Pengenalan ke Augmented Reality (AR)

Tidak seperti VR, Augmented Reality (AR) tidak membangun dunia baru, melainkan memperkaya dunia nyata dengan elemen digital yang ditampilkan secara real-time. Teknologi ini memadukan keduanya sehingga realitas terasa “lebih kaya”.

Contohnya? Coba saja pakai filter Instagram, atau aplikasi yang menunjukkan bagaimana meja akan terlihat di sudut ruanganmu.

Karakter AR:

  • Interaktif tanpa meninggalkan dunia nyata
  • Butuh kamera dari smartphone atau kacamata AR
  • Cocok untuk desain produk, marketing, dan edukasi

 

Perbedaan Utama antara Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)

Nah, kalau masih bingung, berikut ini adalah ringkasan perbedaan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) yang wajib kamu pahami terutama kalau kamu ingin mendalami dunia S2 Desain yang futuristik.

Aspek Virtual Reality (VR) Augmented Reality (AR)
Realitas 100% buatan, digital

Dunia nyata + elemen digital

Perangkat Headset VR Smartphone, tablet, AR glasses
Fokus Menggantikan realistis Menyempurnakan realistis
Interaksi Imersif, masuk ke dunia digital Interaktif fi lingkungan nyata
Contoh penggunaan Game, pelatihan desain, galeri virtual AR shopping, filter media sosial

 

Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa lebih tepat dalam memilih pendekatan desain apakah harus benar-benar digital (VR), atau cukup menambahkan elemen interaktif (AR).

Pemanfaatan AR dan VR dalam Industri Desain Modern

 

Pemanfaatan AR dan VR dalam Industri Desain Modern

Desain saat ini bukan hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang mendalam dan bermakna. Teknologi augmented reality dan virtual reality telah menjadi alat ampuh untuk menciptakan desain yang hidup.

Inilah cara AR dan VR menyulap industri desain menjadi lebih futuristik:

  1. Desain Interior dan Arsitektur
  • Klien bisa berjalan-jalan virtual dalam bangunan yang bahkan belum dibangun.
  • Furnitur bisa “diuji coba” lewat AR sebelum benar-benar dibeli.
  1. Desain Produk
  • Prototipe digital bisa diuji dari segala sudut.
  • Pengguna dapat merasakan pengalaman mencoba produk secara virtual lewat aplikasi berbasis AR.

Augmented Reality

  1. Visual Branding dan Marketing
  • Kemasan produk yang berubah menjadi animasi saat dipindai? Bisa banget.
  • Kampanye brand di dunia virtual yang bikin konsumen tak lupa? Bisa juga!
  1. Fashion dan Desain Kostum
  • Coba baju secara virtual? Tanpa repot ke ruang ganti? Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) jawabannya.
  • Fashion show digital dalam dunia virtual? Sudah jadi kenyataan.

 

Magister Desain Telkom University

Untuk bisa menjadi desainer masa depan yang siap menghadapi revolusi teknologi, kamu butuh bekal akademik yang tidak biasa-biasa saja. Nah, itulah kenapa S2 Desain di Telkom University hadir.

Program Magister Desain ini dirancang untuk menjembatani kreativitas, teknologi, dan inovasi. Bukan sekadar membuat desain yang keren, tapi juga menciptakan pengalaman visual yang berdampak.

Kenapa Pilih S2 Desain di Telkom University?

  • Kurikulum Berorientasi Masa Depan
  • Kolaborasi Industri Nyata
  • Dosen dan Mentor Profesional
  • Fasilitas Super Lengkap
  • Ekosistem Inovatif

Punya mimpi jadi desainer masa depan? Sekarang saatnya kamu wujudkan lewat program S2 Desain di Telkom University!

Alamat Kampus:
Telkom University
Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat 40257
Website: https://md.telkomuniversity.ac.id/

Masa Depan Desain Ada di Tanganmu

Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) bukan lagi teknologi masa depan mereka adalah masa kini yang terus berkembang. Dunia desain telah berubah dari dua dimensi menjadi multi-sensory experience. Dan kamu, sebagai calon magister desain, punya peran besar dalam revolusi ini.  Dengan bergabung di S2 Desain Telkom University, kamu bukan hanya belajar membuat desain indah, tapi juga menciptakan pengalaman visual yang tak terlupakan.

Tertarik memperluas wawasan? Yuk, lanjutkan eksplorasi kamu dengan membaca artikel-artikel menarik lainnya seputar desain, teknologi, dan inovasi kreatif.

Tags: S2 Desain Telkom | Master's in Design Program | Belajar di TelU 

 

Leave a Reply