Adaptasi Pola Visual Tokoh-Tokoh Perwayangan

Dalam Komik Karya Teguh Santosa

Visual Communication Design Programme, School of Creative Industries,

Telkom University, Bandung

[email protected]

 

Tradisi Perwayangan dengan adaptasi wiracarita Mahabharata dan Ramayana adalah budaya adiluhung Indo-nesia yang sudah diakui UNESCO sejak 2003. Kisah-kisah dan penokohannya dijadikan model pembelajaran filsafat, etika moral dan karakter kepada generasi muda. Kisah-kisah tersebut mengalami akulturasi dalam berbagai aspek seni pertunjukan dan senirupa, di mana mereka disajikan dalam pertunjukan wayang kulit. Rupa boneka wayang kulit sendiri sebagai artefak senirupa tradisi memiliki pola yang khas dan sistematis, terkait dengan aspek perwatakan dan raut peranan tokoh. Seiring perkembangan zaman, kisah-kisah terkenal Perwayangan seperti Mahabharata dan Ramayana disajikan melalui media modern populer seperti komik. Komik adalah media populer yang lazim digemari anak-anak dan remaja karena memiliki daya tarik berupa narasi visual. Banyak komikus Indonesia mengadaptasi kisah perwayangan dengan gayanya masing-mas-ing, seperti Ardisoma, R.A. Kosasih, Oerip, termasuk Teguh Santosa. Teguh Santosa (1942 – 2000) dengan kekhasan gaya visualnya telah memberikan nuansa tersendiri dalam komik indonesia khususnya genre per-wayangan. Terlebih lagi penulis mendapati adanya kesejajaran pola visual antara gaya Teguh dengan pola rupa wayang kulit terkait perwatakan atau raut peranan tokoh. Tulisan ini mengkaji bagaimana adaptasi visual pada beberapa tokoh wayang protagonis dan antagonis dalam seri komik Mahabharata (1983-1985, 1986-1987) sisipan majalah Ananda dan terbitan Misurind karya Teguh Santosa. Adaptasi visual tersebut diperbandingkan dengan pola visual wayang kulit Jawa, dianalisis secara kualitatif-deskriptif, dengan pendekatan Sosiologi Seni dan Morfologi Estetik (Kritik Seni). Hasil analisis menunjukkan bahwa Teguh sebagai komikus memang memahami betul esensi rupa wayang Jawa, karena ia mengadaptasinya dalam komik dengan gaya visualnya sendiri namun tetap mempertahankan pola visual raut peranan dari wayang kulit Jawa.

Kata kunci: Teguh Santosa, komik, wayang, adaptasi.