
Perbedaan S1 dan S2 Desain: Apa Saja yang Harus Kamu Tahu?
S2 desain itu kayak level up dari petualanganmu di dunia kreatif! Penasaran nggak sih, apa aja sih bedanya kuliah S1 dan S2 desain? Apalagi kalau kamu udah lulus S1 dan mulai kepikiran buat lanjut studi, pasti muncul banyak pertanyaan: beda pelajarannya? susah nggak? terus peluang kariernya gimana?Yuk, kita bahas bareng-bareng dengan gaya yang santai tapi tetap informatif, biar kamu bisa nentuin langkah selanjutnya dengan mantap!
Tujuan Utama: S1 Belajar Dasar, S2 Gali Lebih Dalam
Program S1 Desain bisa dibilang sebagai tahap awal buat mengenal dunia desain. Kamu belajar segala hal dari nol mulai dari prinsip visual, sejarah seni, sampai software desain. Fokusnya lebih ke apa itu desain dan bagaimana cara melakukannya. Â
Sementara S2 Desain membawa kamu ke level yang berbeda. Di sini, kamu udah nggak cuma belajar, tapi lebih banyak mengeksplorasi dan menganalisis. Kamu diajak mikir lebih kritis: kenapa desain ini penting? Apa pengaruhnya ke masyarakat? Gimana desain bisa jadi solusi?
1. Gaya Belajar: Dari Praktik ke Eksplorasi Akademis
Waktu S1, kamu sibuk ngerjain tugas, proyek kelompok, bikin mockup, poster, dan eksplorasi software. Banyak kerja praktik yang bikin kamu jago teknis. Tapi pas masuk S2, kamu akan lebih fokus ke riset. Jangan kaget kalau kamu harus bikin studi literatur, analisis data, atau bahkan bikin tesis desain. Kamu akan menyentuh area seperti metode penelitian desain, user experience, dan pendekatan human-centered design.
2. Dari Estetika ke Filosofi
Kalau di S1 kamu sibuk mikirin komposisi warna dan layout, di S2 kamu akan lebih mikirin “makna” di balik desain itu sendiri. Apa nilai yang ingin kamu sampaikan? Apa dampaknya ke user atau masyarakat?Â
Hasil Akhir: Portofolio vs Tesis Desain
Lulusan S1 Desain biasanya keluar dengan portofolio yang solid. Ini jadi senjata buat masuk dunia kerja kumpulan karya kamu sebagai bukti kemampuan desain.
Sementara di S2 Desain, hasil akhirnya bisa berupa karya desain yang dikembangkan melalui riset mendalam. Tesis desain ini bisa berupa proyek nyata yang menjawab permasalahan spesifik, dilengkapi dengan pendekatan ilmiah dan dokumentasi akademik.
Tingkat Kesulitan: Dari Tantangan Teknis ke Tantangan Konseptual
Di S1, tantangan kamu lebih ke teknis bikin layout rapi, deadline mepet, atau revisi nggak kelar-kelar.Â
Tapi di S2, tantangannya lebih ke konsep. Kamu dituntut buat berpikir kritis, mengembangkan ide orisinal, dan mampu mempertahankan argumen desainmu secara logis di hadapan dosen atau panelis.
- S1 Generalist, S2 Spesialis
Ibaratnya kamu masuk dunia musik, S1 ngajarin kamu semua alat musik. Tapi di S2, kamu mulai fokus dan memperdalam satu alat: jadi maestro di bidang yang kamu pilih—mau itu desain komunikasi, UI/UX, desain produk, atau bidang lain.
- Durasi, Biaya, dan Energi
Kuliah S1 Desain umumnya berlangsung 4 tahun. Sedangkan S2 Desain biasanya 1,5 sampai 2 tahun. Tapi jangan salah, meskipun waktunya lebih singkat, intensitasnya bisa lebih tinggi. Banyak waktu kamu akan dihabiskan untuk riset mandiri dan konsultasi proyek. Dari sisi biaya, S2 memang biasanya lebih mahal. Tapi banyak juga beasiswa yang bisa kamu cari baik dari kampus, pemerintah.
- Mindset: Dari Penerima Ilmu ke Pencipta Gagasan
Kalau di S1 kamu lebih banyak jadi “penerima ilmu”, di S2 kamu diharapkan jadi “kontributor ilmu”. Kamu akan lebih banyak diskusi bareng dosen, mengembangkan teori, dan bahkan menciptakan pendekatan baru dalam desain. Ini bukan cuma soal bikin desain keren, tapi gimana kamu bisa membuktikan bahwa desain kamu punya nilai dan dampak.
Peluang Karier: Lebih Luas dan Strategis
Setelah lulus S1 Desain, kamu bisa langsung kerja di industri kreatif: jadi desainer grafis, ilustrator, content creator, atau brand designer.
Tapi dengan S2 Desain, kamu bisa naik ke level strategis. Kamu bisa jadi dosen, researcher, creative director, UX strategist, atau konsultan desain yang terlibat dalam pengambilan keputusan penting di perusahaan atau institusi.
S1 atau S2 Desain: Mana yang Cocok untuk Kamu?
Kalau kamu baru mulai dan ingin tahu dunia desain dari dasar, S1 Desain jelas jadi pilihan ideal.
Tapi kalau kamu udah punya bekal, ingin memperdalam satu bidang, dan punya misi untuk menciptakan karya desain yang berdampak besar, S2 Desain akan membawa kamu ke level selanjutnya.
Dan inget, kamu nggak harus jadi “jenius desain” untuk masuk S2. Yang penting punya rasa ingin tahu, semangat eksplorasi, dan kemauan untuk berpikir lebih dalam.
Info Tambahan: Jalur Pendaftaran Program Magister di Telkom University
Buat kamu yang tertarik lanjut ke S2 Desain, khususnya di Telkom University, ada beberapa jalur pendaftaran yang bisa kamu ikuti. Pendaftaran Program Magister dilakukan melalui Jalur Seleksi Magister yang dibuka dua kali dalam setahun. Jalur ini terbuka untuk semua calon mahasiswa, baik dari alumni Tel-U maupun dari universitas lain.
Selain itu, tersedia juga jalur khusus Program Magister untuk TelUtizen (Alumni Tel-U) dan jalur beasiswa kerjasama yang terbuka melalui berbagai mitra, termasuk institusi pemerintah dan perguruan tinggi lainnya.
Nah, sekarang kamu udah tahu dong perbedaan S1 dan S2 Desain secara lebih menyeluruh? Apapun pilihanmu nanti, pastikan kamu menjalaninya dengan semangat, rasa penasaran, dan tujuan yang jelas. Karena dunia desain itu bukan soal siapa yang paling jago software, tapi siapa yang bisa menyampaikan pesan dan membuat perubahan lewat karya visualnya.
Selamat memilih jalan desainmu, future designer master!Â
tags: S2 Desain Telkom | Magister Desain | Belajar di TelU